Brida-Review

brida

Semua orang memiliki “Takdir” yang harus dijalani.
Begitulah kiranya kalimat yang saya baca dibagian sampul belakang novel ini.
Brida merupakan novel karya penulis berbakat Paulo Coelho. Novel kedua yang saya baca, setelah sebelumnya saya membaca Maha Karyanya yang berjudul “Alkemis”.
Dengan latar belakang misteri dan sihir, novel ini diramu dengan sangat baik. Tradisi Matahari dan Tradisi Bulan menjadi satu cerita yang unik yang mengiringi Brida Mencari Pasangan Jiwanya.
Tradisi Bulan mengajarkan padanya bahwa untuk mengetahui pasangan jiwa, kita bisa melihat cahaya di pundak kirinya. Sedangkan Tradisi Matahari memberitahunya bahwa pasangan jiwanya memiliki Cahaya di mata.

“Kau bisa menemukan Pasangan Jiwamu dengan melihat cahaya dimata mereka.”

Saya jadi teringat seseorang yang pernah berkata pada saya, bahwa lihatlah mata pria yang kamu suka agar kamu bisa melihat apakah dia tertarik padamu atau tidak. Jika ada binar di matanya, seperti berkaca-kaca kemungkinan besar dia tertarik padamu. Selain itu, saya juga jadi teringat sepenggal lirik dari Rahasia hati miliknya Nidji yang mengalun seperti ini ” Andai matamu melihat aku, terungkap semua isi hatiku”. Ya mungkin demikian itu Cinta.
Balik lagi ke novel ini, lebih dari sekedar bercerita bagaimana mengetahui Pasangan jiwa, tapi novel ini memiliki efek mendalam bagi saya. Beberapa kutipan dari novel ini akan saya rangkum dalam tulisan ini.

“Ketika kau menemukan jalanmu, kau tidak boleh takut. Kau harus memiliki keberanian yang cukup untuk melakukan kesalahan. Kekecewaan, kekalahan, dan keputusasaan adalah alat-alat yang digunakan Tuhan untuk menunjukkan jalan pada kita.”

“Jalan menuju kebijakan adalah dengan tidak takut untuk melakukan kesalahan.”

“Hidup adalah tentang membuat kesalahan.”

“Kesalahanlah yang membuat dunia berputar”

“Tidak ada yang betul-betul salah. Bahkan jam rusak pun benar dua kali dalam sehari”

Kalimat-kalimat tersebut bak sihir yang menyadaran kita bahwa kita tidak boleh takut menghadapi hidup. Kita tidak boleh takut salah. Karena kesalahan akan menjadi kunci untuk kita mencari kebenaran. Dunia berputar layaknya jam, tak ada yang benar-benar salah dalam hidup, semuanya benar di saat dan waktu yang tepat. Salah benar hanya masalah waktu, yang kita lakukan hanya berjalan dan melakukan tidakan-tindakan. Seperti yang tertuang dalam kalimat ini.

“Bahwa setiap momen dalam hidup adalah tindakan berdasarkan iman.”

Ya, keyakinan, rasa percaya untuk mengambil keputusan, pilihan dan melakukan tindakan.

“Rasa percaya itu disebut iman. Tak seorangpun bakal mampu memahami iman…”

Begitu pula tindakan dalam pencarian Pasangan jiwa, kita butuh keyakinan.
Ada dua kalimat menarik diakhir-akhir novel ini.

“Cinta sejati mengijinkan tiap-tiap orang mengikuti jalan mereka masing-masing, tahu mereka tak akan pernah terpisah dengan Pasangan Jiwa mereka.

“Menemukan satu hal penting di dalam dirimu bukan berarti kau harus menyerahkan segala hal penting lainnya.”

Pasangan jiwa akan mengijinkan kita memilih jalan kita sendiri dan bagaimana cara kita menjalani hidup. Baik itu keluarga, cita-cita, dan karier. Cinta sejati datang bukan untuk menghalangi. Keyakinan bahwa Pasangan Jiwa tak pernah tertukar akan selalu menjadi Iman.
Hidup kita tak hanya masalah mencari Pasangan Jiwa bukan? Tapi lebih dari itu, menyakinkan bahwa memang Ia yang memiliki cahaya itu, cahaya yang akan menerangi jalan kalian mewujudkan impian dan menjadikan kekuatan untuk hidup yang lebih baik.
Karena,

“Wanita umumnya mencari Pasangan Jiwa dan Pria mencari Kekuatan.”

Salam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *