Nyari Makan Siang Sampai Aldepos Salaca Santri

Kurang jauh apa coba, buat makan siang saja harus berkendaran sejauh belasan kilometer dan memakan waktu 30 sampai 45 menit. Cacing-cacing diperut saya sudah meronta-ronta bahkan berubah wujud jadi Naga nih. Hingga tiba-tiba motor yang saya tumpangi berbelok ke sebuah tempat bertuliskan Aldepos Salaca Santri. Mengirup udara segar, disambut pemandangan hijau dan terlihat sebuah masjid megah diantara rerimbunan, rasa lapar tiba-tiba sedikit mereda.

Wah, bagus banget nih Siti tempatnya. Adem lagi.” ujar saya pada Siti yang sedang membonceng saya.

“Asik kan Kak, jadi daripada kita makan siang dan nongkrong di tempat makan biasa, mending ke sini dapat bonus pemandangan bagus.” ujar Siti.

“Iya, iya adem juga ya. Asik.” saya sumringah.

Aldepos Salaca Santri
Masjid Safatah di Aldepos Salaca Santri
 Aldepos Salaca Santri
Bagian dalam Masjid Safatah

Setelah membayar tiket masuk sebesar 20K/orang, motor kami terus melaju di jalanan yang menurun yang kanan kirinya terdapat pepohonan Jambu jamaika, menuju sebuah tempat di lembah. Siti banyak bercerita bahwa ia sempat magang di tempat ini saat kuliah, saat tempat ini belum dijadikan tempat wisata secara komersil dan belum terdapat banyak fasilitas seperti sekarang.

Jika saya melongok website resminya, tempat ini dinamai Aldepos Salaca Santri (Agriculture and Kampoong Resort). Awalnya tempat ini memang bergerak dalam bidang pertanian dan peternakan yang menghasilkan Jambu jamaika, sayuran, susu dan daging kambing yang halal. Kemudian berkembang terus menjadi seperti saat ini dengan berbagai fasilitas tempat makan, penginapan, kolam renang, kolam ikan, aktifitas outdoor, taman dengan berbagai permainan anak-anak dan kandang rusa, serta camping ground.

 Aldepos Salaca Santri
The Bageung Restaurant
 Aldepos Salaca Santri
Ikan-ikan di kolam restoran

Kami tiba di parkiran sebuah restoran bernuansa tradisional yang bernama The Bageung Restaurant dengan saung-saung berdiri tegak di atas kolam ikan super besar. Kami terus melangkahkan kaki mencari tempat yang pas untuk bisa berlama-lama sambil menikmati makanan sambil mengobrol banyak hal karena sudah lama tak bersua.

“Di sana saja yuk, agak ke pojok.” Ajak saya

***

Seorang pelayan memberikan menu makanan yang tersaji di sana.

“Di sini porsi besar Kak, jadi kita pesan bareng-bareng saja lauk pauk dan sayur mayurnya.” lagi-lagi Siti menjelaskan dengan seksama.

Waktunya memilih makan siang yang sudah kelewat siang. 🙂

 Aldepos Salaca Santri
Gurame Asam Manis Ala The Bageung Restaurant
 Aldepos Salaca Santri
Tempe Mendoan Ala The Bageung Restaurant

Saya baru tahu ternyata, tiket kami tadi bisa ditukar dengan makan yang ada di tempat makan dengan nominal yang sama. Jadi jika kami bayar tiket masuk untuk berempat 80K, nah itu bisa untuk bayar makan dan kelebihan pembayaran tinggal kita tambahin deh. Jadi intinya masuk ke kawasan Aldepos Salaca Santri itu gratis. 🙂

 Aldepos Salaca Santri
Tumis Kangkung Ala The Bageung Restaurant

Tak begitu lama menunggu, makanan yang kami pesan tiba. Gurame Asam Manis, Tempe Mendoan, Tumis Kangkung, dan Goreng Singkong dengan berbagai minuman sudah tersedia dimeja kami. Sambil duduk lesehan, kami menikmati makan siang super lezat ditemani dengan ikan-ikan yang hilir mudik meminta jatah. Asik deh!

Aldepos Salaca Santri
Singkong goreng keju Ala The Bangeung Restaurant

Setelah melahap habis semua makanan, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Ah, Bogor memang sedang hujan terus jika akhir tahun seperti ini. Kami menghabiskan waktu dengan bercerita satu sama lain perihal kegiatan saat ini. Bertemu kawan lama memang hal yang patut disyukuri diantara semua kesibukan duniawi. Kami jadi bisa menertawakan hidup yang kadang terlalu serius ini.

Lama kelamaan, karena perut kenyang, udara dingin, saya malah tertidur pulas di sana. Anggap saja tidur siang! 🙂

Hujan belum juga reda ketika jam menunjukkan pukul empat sore. Padahal, kami harus bergegas untuk Sholat Ashar dan pulang. Kasihan Agil yang harus balik ke Bekasi sore itu juga. Sedangkan saya, Siti, dan Tiara sih santai, karena pulang ke Cibanteng dan Darmaga.

Aldepos Salaca Santri
Foto dulu lah kalian di depan Mesjid Safatah

Hujan akhirnya reda setengah jam kemudian, namun tidak memungkinkan untuk kami mengeksplor sudut-sudut lain dari tempat ini. Akhirnya kami mampir ke Mesjid Safatah dan Sholat Ashar, kemudian pulang.

Jika melihat nama tempat ini yang terdapat kata ‘Santri’ didalamnya, ternyata tempat ini ada sekolah berasramanya. Apakah sekolah itu sudah beroperasi atau belum saya kurang tahu. 🙂

 

Info Penting:

Lokasi: Jl. Raden Abdul Fatah No. 24 Tapos II, Tenjolaya, Bogor, Jawa barat, 16620

Email: info@salacasantri.com

 

Terima kasih untuk Siti, Agil, dan Tiara! Nanti kita jalan bareng lagi ya. 🙂 🙂

Mari berkelana, bahagia!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *