Bagaimana nasib kelima simbol paling awal ini? lalu siapakah pemilik ketiga simbol berikutnya? Apa yang sebenarnya terjadi dengan tokoh Ksatria, Puteri, Bintang Jatuh, Bodhi, Elektra, Zarah, dan Alfa? Siapakah Diva? Semuanya terjawab sudah di buku terakhir Supernova yang bertajuk Intelegensi Embun Pagi (IEP). Jujur, rasanya tak rela cerita-cerita mereka harus berakhir.
Saya ingat kali pertama saya berkenalan dengan Supernova justru bukan dari serial pertamanya. Saya justru mengenal Supernova, bahkan mengenal karya Deelestari dari kisah Elektra dalam buku yang berjudul Petir, kira-kira tahun 2009 silam. Setelahnya saya sibuk mencari buku-buku karya Dee yang lain seperti Perahu Kertas, Rectoverso, Filosofi Kopi, dan Madre. Hingga pada tahun 2014 menemukan serial Supernova dalam bentuk cetakan Travelpack. Saya langsung membeli 3 serial pertamanya, kemudian disusul Partikel dan Gelombang di tahun 2015. Dan masih menunggu IEP dalam bentuk cetakan yang sama, agar bisa melengkapinya di rak buku saya. Semoga cepat dibuat ya Allah. hehe
Sebelum cerita mengenai IEP, saya mau sedikit bercerita mengenai tokoh-tokoh dan kisah Supernova serial sebelumnya. Rada-rada spoiler sih kalau buat yang belum baca buku-buku terdahulunya. Tapi ga apa-apa lah yah, biar tambah ingin membaca detailnya.
KSATRIA, PUTERI, DAN BINTANG JATUH. Berkisah mengenai Ferre, Rana, Diva, Arwin, Ruben, Dimas, dan Gio. Buku ini telah di film-kan jadi yang sudah nonton filmnya tahu lah ya kisahnya. Rana pasangan dengan Arwin, Ferre jatuh hati pada Rana. Diva sang model sekaligus penjajak seks dan Gio yang cinta mati dengan Diva. Sedangkan Ruben dan Dimas merupakan calon dokter dan scientist yang sedang menggarap roman sains berjudul Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh. Supernova adalah sebuah Cyber avatar, yang digunakan orang untuk berkeluh kesah dan mendengarkan jawaban dari Supernova yang tak lain adalah Diva. Diva kemudian dekat dengan Ferre dan memintanya untuk mengurus Supernova selama Diva pergi. Namun alangkah mengejutkan ketika diketahui Diva menghilang di amazon.
“Manusia tidak diciptakan untuk terikat pada apapun. Jangan pernah takut dengan kebebasan. Jangan pernah pula memanipulasi kebebasan. Buat semua detik baru, dan berarti-KPBJ”
AKAR. Berkisah mengenai pria bernama Bodhi yang dibesarkan oleh biksu Liong di sebuah wihara. Di usianya yang remaja beranjak dewasa, ia memutuskan untuk melakukan perjalanan. Kemudian ia bertemu dengan Kell dan sosok perempuan yang belakangan diketahui sebagai Ishtar. Bodhi memiliki keahlian mentato begitu juga Kell. Diujung perjalanan, Bodhi memutuskan kembali ke Indonesia dan tinggal di Jakarta. Akhirnya, Bodhi berteman dengan Bong, yang sama-sama penggemar tato.
“Persahabatan adalah obat sakit nomor satu-Akar”
“Manusia yang selalu hidup di benang perbatasan antara waras dan gila, antara kata mutiara dan umpatan durjana adalah manusia yang paling kesepian. Lautan manusia lain hidup nyaman di area Wajar-wajar saja-Akar”
“Life is all about how to control our minds, and how to make use of our limited knowladge-Akar”
“Satu-satunya cara untuk mengetahui asal usulmu adalah keluar, lalu kembali-Akar”
PETIR. Berkisah mengenai seorang wanita bernama Elektra yang tinggal di Bandung, di sebuah rumah bernama Eleanor. Elektra menemukan keanehan pada dirinya, dari tubuhnya ia bisa mengalirkan listrik. Ia tak takut petir, bahkan akan menari dengan lincah ketika hujan deras dan petir menyambar. Elektra mempunyai guru spiritual bernama Bu Sati, kepadanya ia bercerita mengenai semua kejadian aneh dihidupnya. Elektra pun bertemu Toni yang tak lain Mpret, kemudian mereka membangun Elektra Pop. Elektra Pop adalah warung internet merangkap klinik pengobatan alternatif ala Elektra. Suatu saat Bong yang tak lain sahabat dari Toni, mengajak Bodhi untuk menemui Elektra. Agar apa yang terjadi dengan Bodhi bisa disembuhkan di Klinik alternatif milik Elektra. Bisa kah?
“Ternyata hidup tidak membiarkan satu orang pun lolos cuma jadi penonton. Semua harus mencicipi ombak-Petir”
“Percayalah setiap pertemuaan memiliki maksud yang sempurna. Untuk kamu, saya ada. Dan untuk saya, kamu ada. Kita hadir untuk menyempurnakan satu sama lain-Petir”
PARTIKEL. Berkisah mengenai Zarah dan sang ayah yang bernama Firas. Firas adalah seorang dosen sekaligus ahli Mikologi di sebuah universitas terkemuka di Bogor. Firas memiliki ketertarikan luar biasa mengenai jamur yang ada di Bukit Jambul. Bukit yang terbilang angker untuk masyarakat Batu Luhur. Firas kemudian menghilang tanpa jejak. Zarah yang masih belia mencari sang ayah dari Bukit Jambul hingga ke Glastonbury. Zarah yang memiliki bakat fotografi bertemu dengan Pak Kas, yang kemudian menjadi guru fotografinya. Zarah kemudian menjadi relawan di Tanjung Puting hingga bisa bekerja di London. Namun, semua itu tak lain hanya untuk mencari sang ayah. Hingga di Glastonbury, ia bertemu dengan Simon Hardiman. Pada episode ini Elektra bertemu dengan Bodhi.
“Alam dan kita adalah satu, Zarah. Ketika kita percaya pada alam, alam akan melindungi kita. Alam akan berbicara kepada kita dengan bahasa tertentu-Partikel”
“Manusia adalah spesies yang paling berbahaya karena ketidaksadaran mereka-Partikel”
“Kitab suci adalah sumber ilmu, Zarah. Segala kebenaran ada disana. Lihat saja, nanti ilmu pengetahuan akan membuktikan bahwa semua yang diturunkan Rasul ribuan tahun yang lalu itu adalah kebenara. Untuk membuktikan itu, orang butuh bertanya Abah. Kalau cuma diam dan menunggu, bagi Zarah, itu yang bodoh-Partikel”
“Semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. Untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan hanyalah waktu-Partikel”
GELOMBANG. Berkisah mengenai Thomas Alfa Edison Sagala alias Ichon. Seorang anak keturunan Batak yang tinggal di Sianjur Mula-Mula. Alfa selalu dihantui oleh makhluk misterius bernama Si Jagat Portibi hingga ia mengalami gangguan tidur belasan tahun. Di usia remaja Alfa merantau hingga ke Amerika, berkuliah hingga bekerja disana. Suatu saat ia bertemu Ishtar, yang pada akhirnya membawa ia pada Nicky dan klinik penyembuhan gangguan tidur. Hingga berakhir dengan pertemuannya dengan Dr.Kalden di Tibet. Di satu sisi Gio hampir putus asa mencari Diva. Dalam buku ini muncul istilah peretas, sarvara, dan infiltran. Pada detik terakhir Alfa pun berkenalan dengan Kell, yang tak lain teman Bodhi.
“Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa melakukan imitasi menyeluruh meliputi vokal, visual, dan prilaku-Gelombang”
“Begini paradoksnya: semakin kamu jatuh dan membiarkan dirimu tenggelam, kamu akan tiba ditujuanmu. Kesakitanmu muncul ketika kamu berusaha pergi-Gelombang”
INTELEGENSI EMBUN PAGI. Saya atur nafas sebentar ya. Buku ini gila abis. Saya tak habis fikir bagaimana seorang Deelestari menjalin sebuah cerita dari semua karakter-karakter yang ada di Supernova. Di buku terakhir ini semua karakter dikeluarkan, dan yang mengagetkan adalah semua dari mereka terhubung satu sama lain.
Apakah semua itu serba kebetulan? Peretas yang memorinya perlu dibangunkan dibantu oleh infiltran (sang pembebas), kemudian dihalang-halangi oleh sarvara (sang penjaga), kemudian ada lagi istilah umbra untuk mereka manusia-manusia yang menghubungkan dan berbagi informasi dengan infiltran.
Selain itu, tidak seperti serial sebelumnya yang lebih serius, dibuku ini Dee mengeluarkan sisi humoris dari dirinya. Percakapan demi percakapan antar tokoh begitu mengalir, renyah. Banyak guyonan terjadi disetiap percakapan tokoh-tokohnya. Jadi sedikit ada jeda ketika pusing dengan istilah-istilah yang ada atau alur cerita di buku ini. Apalagi percakapan Kell, Pak Kas, dan Biksu Liong.
Bagi saya novel ini adalah novel pencarian dan penemuan seorang Deelestari. Seperti yang dia ungkapkan di Bab “Dari Penulis”, Supernova hanyalah upaya saya bertanya sekaligus upaya saya untuk menjawab. Dan Dee membagi proses bertanya dan menjawabnya bersama kita yang membaca karyanya.
Saya diajak berfikir sebenarnya siapa yang benar dan salah dari infiltran dan sarvara yang memperebutkan peretas ini. Peretas juga ternyata banyak gugus, hingga dibuku ini diceritakan ada peretas-peretas lain dari gugus yang berbeda. Bahkan ada yang sudah gagal menjalankan tugasnya, ataupun berbelot.
Gio yang dari setiap episode Supernova solah menjadi pemanis, mencuat sebagai tokoh penting disini. Ia ternyata Peretas Kunci dengan lambang mata kucing, satu gugus dengan Zarah (Peretas Gerbang), Elektra (Peretas Memori), Alfa (Peretas Mimpi), Bodhi (Peretas Kisi). Apa sebenarnya yang mereka cari? Akan ada peretas baru yang bergabung disini, Foniks namanya. Fungsinya apa? Lalu siapa pemilik lambang yang mirip pita DNA ini? Bacalah buku setebal 690 halaman ini. Hehe
Seperti khasnya Dee di serial Supernova sebelumnya yang selalu mengaitkan sains, kepercayaan, dan kebudayaan begitu pula dengan cerita di IEP ini. Baca berapa buku mba, untuk bikin cerita sekeren ini? Sepuluh jempol buat Mba Dee, saya pinjem jempol teman-teman saya.
Jujur saya agak sedikit pusing memahami setiap detail cerita dari IEP. Karena kalau yang serial sebelumnya masih nyangkut dengan apa yang pernah saya pelajari. Namun, setidaknya ada kesan yang selalu tertinggal dihati saya disetiap serinya.
“Kejahatan yang paling mengerikan tidak akan muncul dengan api dan tanduk, tetapi jubbah malaikat. Mereka yang terbius akan rela mempertaruhkan nyawa untuk membela apa yang mereka kira kebajikan-IEP”
Peretas, Infitran, dan Sarvara adalah dari satu kesatuan yang utuh. Jika ia manusia, seorang individu, maka sungguh dalam diri kita memiliki sisi pembebas dan penjaga, yang dalam bertindak, kita mempertimbangkan apa yang telah kita alami, yang kita simpan ingatan itu dan kita bangunkan ia dari memori-memori yang kadang tersembunyi.
Benar, salah adalah hal yang dinamis. Seberapa jauh kita mau membuka diri, seberapa jauh kita mau belajar maka penilaian akan berbeda. Ia yang datang dan pergi bukan kebetulan, mereka datang untuk membukakan bahkan memberi pengalaman.
Peretas adalah mereka yang terpilih untuk bisa melakukan pembebasan diri, berjalan pada apa yang mereka yakini dan bertemu kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga. Dan mereka tak bisa hidup seperti biasanya manusia kebanyakan.
Maka jika ketiga sisi sedang hadir besamaan, maka pening teras di kepala. Bukankah itu yang kita rasakan ketika ingin melakukan tindakan berbeda, membuat keputusan tak biasa, atau memilih diam atau berontak?
“Tidak ada kejahatan yang lebih keji daripada pengelabuan jati diri-IEP”
Salam,
Nunuz
*makasih buat sepupu aku atas pinjaman bukunya
**cover from deelestari.com dan google
2 comments
Terimakasih postnya sangat bermanfaat. Mari kunjungi blog saya juga https://blog.ppns.ac.id/tl/lukmankhakim/