Mendengar Talaga Bodas saya langsung membayangkan sebuah danau berwarna putih bak Kawah Putih di Bandung. Menurut salah seorang teman, tempat ini jauh lebih sepi dan bagus dari Kawah Putih. Meluncurlah saya di dunia maya mencari tempat ini. Okeh fiks, akhir tahun saya akan ke tempat ini, kemudian eksplore Garut dan terakhir ke Kampung Naga. Rencana sudah matang, namun halangan terus menghadang. Hingga pada suatu sore.
“Teh, bibi ngajakin ke Garut” adik saya bercerita
“Serius lu, kapan dan garutnya dimana?” tanya saya antusias
“Tanggal 24-27 Desember ini. Tar gue tanya dulu daerahnya dimana.” Jelas adik saya
Usut punya usut ternyata kami akan ke Wanaraja, sebuah desa dimana Talaga Bodas ini berada.
Kalau jodoh ga akan kemana. Tak kan lari Talaga Bodas di kejar. Tsah ๐
Libur natal kali ini memang luar biasa. Semua orang tumpah ruah dijalanan. Mulai dari jalanan ibu kota hingga jalanan pinggir kota. Macet dimana-mana hingga mengakibatkan beberapa ruas tol harus ditutup. Tak terkecuali kami, terjebak macet di Cawang saat hendak memasuki kawasan Tol Cikampek, memaksa kami putar arah. Kami memilih jalur Cibubur-Jonggol-Cianjur, dengan harapan tak terjebak macet separah jalur-jalur biasanya. Tapi ternyata kami butuh 24 jam untuk sampai ke Garut. Rekor.
Butuh usaha keras dan sabar ternyata buat menghampiri Jodoh. #nobaperguys
Sore hari selepas ashar (25 Desember 2015), kami bergegas pergi ke Talaga Bodas menggunakan mobil pick up sewaan. Pemandangan di jalur menuju Talaga indah banget, didominasi oleh perkebunan sayur. Angin sejuk menerpa wajah, saya tak tahan hanya duduk di mobil. Akhirnya saya berdiri dan membiarkan wajah saya diterpa angin dengan lebih kencang dan membiarkan tangan menyentuh dedaunan pohon yang menjulur ke jalan. Feel Free banget. ๐
Jalanan menuju Talaga Bodas sudah cukup baik, hingga memungkinkan menggunakan kendaraan roda empat. Untuk masuk kawasan ini kita dikenakan biaya Rp. 7.500,-/orang. Sesampainya disana, kami memarkir kendaraan ditempat yang sudah disediakan, yang tak lain diarea dekat warung-warung yang menjamur ini.
Untuk menjangkau Talaga Bodas ada dua pilihan. Pertama, menggunakan ojek seharga Rp.20.000,-/pp atau yang kedua, jalan kaki sejauh kurang lebih 500 meter. Karena waktu sudah terlalu petang, saya memilih yang pertama. Ojeg kang. ๐
Sebenarnya lebih enak jalan sih, bisa foto-foto sepanjang perjalanan yang kanan kirinya semak belukar. Bisa foto-foto di tengah jalannya juga.ย Berada di ketinggian 1512 mdpl, membuat suhu disekitar Talaga Bodas dingin.
Talaga Bodas, sesuai namanya yang berarti telaga putih dalam Bahasa Indonesia, sore itu tampak sepi. Hanya beberapa rombongan saja yang tersisa. Saya mencari spot-spot untuk bisa mengabadikan pemandangan ini. Bau belerang yang menyengat sore itu, membuat kepala sedikit pusing. Disarankan menggunakan masker jika ke tempat ini.
Tempat ini cocok banget untuk photo shoot dengan kostum berwarna kontras dengan danau putih ini. Hasilnya pasti keren banget, apalagi fotonya di pagi atau siang hari dengan pencahayaan yang lebih baik.
Petang terus bergulir hingga kawanan motor trail ini berdatangan. Mereka datang bukan dari arah pintu masuk. Melainkan dari sisi kanan area Talaga Bodas. Ada apa ya disebalah sana? lupa tanya petugas hehe ๐
Kabut makin tebal, bau belerang makin menyengat, dan awan tak lagi biru. Tampaknya waktunya kami kembali.
Karena Talaga Bodas adalah Taman Wisata Alam (TWA) yang merupakan kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata, jadi keep clean dan no vandalisme ya. ๐
How to go there?
Terminal Guntur-Wanaraja (angkot)
Ojeg (Pasar Wanaraja)-pintu gerbang Talaga Bodas atau Rental Pick up
Tiket: Rp.5000,-/orang weekdays and Rp. 7.500,-/orang weekend
Rental Pick up Rp.150.000,-/PP
Ojeg Talaga Bodas: Rp.15.000,-/PP hasil nego ๐
Di Talaga Bodas ada camping ground dan pemandian air panas loh. Cerita Bersambung…
Salam,
Nunuz
4 comments
Kece nih! Baru baca dan baru tau! Kayaknya masuk list destinasi wajib kalo ke Garut!
Wajib banget maria, lebih seru nginep, nenda gitu pas bulan purnama.. duh bagus banget..
Saya pernah mampir ke Talaga Bodas, tapi sayang gak sempet mampir ke sumur 7. Soalnya pergi sendirian dan gak ada pengunjung lain, soalnya hari Jumat hehehe …
Salam Lestari
Agak serem juga sih kalau ke pancuran 7 sendirian.
Salam Lestari