Apa yang kamu rasakan ketika Pandemi?
Saya sendiri merasa jika hidup itu betul-betul sementara dan nyawa bisa pergi kapan saja. Diam di rumah saja sempat membuat jiwa payah. Tanda tanya memenuhi ruang pikiran tanpa bisa dikendalikan. Jujur, saya mengurangi intensitas membaca berita mengenai corona. Berusaha menjadi tenang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Saya sempat hilang arah, tak tahu bisa berbuat apa?
Perasaan marah sempat mampir dihati dan pikiran, apa yang sedang terjadi di bumi?
Bumi merupakan rumah tempat semua makhluk hidup bermukim. Semua sistem didalamnya terkoneksi satu sama lain. Kalau saat sekolah ingat saja pelajaran biologi tentang prinsip jejaring makanan. Jika satu tak ada, apakah yang lain akan berjalan seimbang? Hidup itu perihal sebab akibat. Karena, apa yang diperbuat pada akhirnya akan berbalik pada kita
Kontemplasi saat isolasi akhirnya membawa saya untuk lebih ramah memperlakukan bumi tempat tinggal saat ini. Dengan cara apapun yang saya bisa lakukan saat ini dari rumah. Lewat berkarya untuk menggerakan hati manusia atau aksi nyata lewat bercocok tanam misalnya? sedekah oksigen kalau kata kawan saya. 🙂
Semua orang sibuk mencari solusi atas pandemi, saya sibuk menghibur diri dan berusaha tetap produktif setiap hari. Saya terus kembali pada penghibur lara hati di Komunitas MaknaKata. Berkarya lewat puisi-puisi yang merekam suasana hati yang merindu pada bumi yang asri tak sakit seperti saat ini. Dari perasaan itu, maka lahirlah sebuah karya persembahan untuk Bumi yang menjadi bagian dari kumpulan puisi dan kutipan orisinal bertajuk “Antologi Bumi Bercerita.”
Lahir dari sebuah Tantangan dari Komunitas Maknakata yang bekerja sama dengan The Cilmate Reality Project Indonesia, “Antologi Bumi Bercerita” berisi karya lebih dari 25 penulis dari berbagai profesi dan wilayah Indonesia. Buku ini merekam semua perenungan para penulis mengenai bumi dan perubahan iklim, serta hari-hari menghadapi pandemi.
Untuk Bumi saat ini, terimalah persembahan kami. Ebook Antologi Bumi Bercerita sudah bisa di download secara gratis pada website MaknaKata. Silahkan juga untuk menyaksikan video peluncuran buku dan musikalisasi puisi tersebut pada tautan Youtube berikut. Semoga dapat menyentuh hati untuk lebih berempati. Btw, bintang tamunya no kaleng-kaleng loh. Selamat menyaksikan.
Bumi adalah rumah
Kita hidup dari kebaikannya
Ia susah, kita payah
Ia musnah, kita binasa
Selamat berkontemplasi mengeja diri, bisa berbuat apa untuk bumi? Banyak! Lewat karya maupun aksi yang kita minati.
Salam Sehat Untuk Semua Penghuni di Bumi, saya rindu traveling lagi.
3 comments
Miris kenapa gak selesai-selesai pandemi ini, dan makin banyak saja yang kena kalau baca dan lihat di berita. Dan ini benar-benar membuat saya merasa tidak berdaya sama sekali. Sedih dan berdoa saja yang bisa dilakukan.
semoga pandemi bisa segera berakhir ya. bisa jalan2 lagi tanpa rasa was was berlebih.