Hidup Sederhana Ala Desi Anwar

Sebagai manusia, kita semua pandai membuat hidup menjadi rumit.

Buku yang terdiri lebih dari 50 Bab ini bercerita bagaimana menyederhanakan hidup yang kita punya, dan menjadi bahagia atasnya. Desi Anwar, sang penulis tak lain adalah seorang wartawan yang cukup terkenal sekaligus tokoh pertelivisian Indonesia.

Buku “Hidup Sederhana” merupakan kumpulan perenuangan, pengamatan, dan pemikiran dari penulis. Ia bertutur bagaimana pengalaman-pengalaman masa kecil, remaja, serta pandangan-pandangannya terhadap apa yang terjadi dalam kesehariannya.

Diawali dengan Bab ‘Leyeh-leyeh’, Desi Anwar mengajak kita untuk bermalas-malasan dari semua kesibukan yang melanda. Ia mengajak kita untuk meluangkan waktu untuk bermalas-malasan sejenak, sebagai hadiah atas kerja keras yang telah kita lakukan.

Lewat cerita ‘Berkebun’, ia juga menuturkan bagaimana tanaman pun membutuhkan matahari dan udara segar untuk bisa bertumbuh dengan baik. Apalagi kita kan? Ia juga mengajak kita untuk melakukan ‘Meditasi’ untuk mengosongkan pikiran bahkan ‘Menjadi kanak-kanak’ yang memiliki rasa ingin tahu dan tak mudah menghakimi. Atau, minumlah ‘Teh’ dan ‘Menyendiri’ lah diantara penatnya hidupmu, agar tubuhmu merasa relaks dan menikmati keberadaan diri sendiri.

Sesekali, pergilah ke ‘Museum’,

Museum adalah lumbung pengetahuan. Museum mengajarkan kita banyak hal tentang sejarah, kebudayaan, teknologi, dan alam. Namun, hanya dengan sedikit imajinasi, di sini pulalah Anda dapat mengikuti perjalanan berbagai benda, dan betapa asingnya semua bagi dunia kita di masa kini.

Ber’Jalan Kaki’ lah untuk terhubung dengan semesta dan menikmati momen-momen hidup yang lewat. Buat album lah untuk mengabadikan momen-momen hidup kita. Manjakanlah tubuh kita dan lapangkanlah ruang-ruang di rumah kita dari benda-benda yang tak berguna. Belajarlah seumur hidup, agar otak mampu menyerap informasi baru atau cara-cara berpikir dan cara pandang yang berbeda. Bahkan urusan makan pun ternyata menjadi hal yang sangat penting. Makanlah dengan bijak, karena kesehatan itu penting.

Membaca itu kegiatan soliter tetapi sekaligus jauh dari kesepian. Kegiatan sederhana yang membuka pikiran kita ke kompleksitas dan kemungkinan yang tak terbatas; suatu keheningan yang membawa kita ke perjalanan-peralanan di luar yang dapat kita bayangkan.

Lewat ‘Melanjutkan Langkah ke Depan’, ia bertutur bahwa salah satu yang paling berat dilakukan dalam hidup adalah merelakan sesuatu. Saya setuju akan hal ini.

Namun, untuk menjalani hidup yang penuh kita harus belajar rela melepaskan dan terlepas dari masa lalu.

Bahagia juga bisa datang dari seorang ‘Sahabat’.

Seorang teman mengatakan kepada saya bahwa definisi “sahabat” adalah saudara yang dipilih oleh jiwa kita. Memang apalagi yang membuat kita menjalin pertemanan dengan orang lain kalau bukan karena orang itu memenuhi kebutuhan jiwa kita, mungkin sebagai teman berbagi tawa, kebersamaan, dan hasrat untuk diterima sebagaimana adanya diri kita?

Sebab dalam pertemanan, yang diutamakan teman-teman adalah mendukung pilihan-pilihan kita dan bukan menghakimi karakter kita. Teman baik setulusnya mendukung kepentingan kita, bukan mengedepankan harapan mereka tentang bagaimana seharusnya diri kita.

Ternyata rasa takjub bisa membuat bahagia loh? ada rasa terhubung dengan sekitar yang kita alami. Saya tidak bisa bekata-kata lagi tentang buku ini. Semua pengalaman yang dituturkan Desi Anwar memperkaya pemahaman saya tentang hidup.

Singkatnya, buku ini mengajak kita untuk merenungi semua yang ada dihidup kita. Buku ini mengajak untuk menikmati hidup, hidup yang hanya sekali. Buku ini membuat saya penuh. Karena bahagia nyatanya sederhana. Kita pula yang menentukan apakah kita sudah bahagia?

Hiduplah saat ini, bebaskan diri dari rasa takut.

Selamat menciptakan bahagia. Kuncinya Bersyukur, Ikhlas. Selamat menyederhanakan hidup.

6 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *