Masih dalam perayaan Pujawali atau Perang Topat. Seni tradisional yang satu ini turut dipentaskan dan menjadikan acara semakin semarak. Presean merupakan seni tradisional dari Suku Sasak. Tarian ini awalnya dilakukan untuk melatih ketangkasan Suku Sasak dalam mengusir para penjajah. Selain itu digunakan juga untuk melatih, ketangguhan dan keberanian pria-pria Sasak. Seiring perkembangan zaman, presean menjadi seni tradisional yang sering dipentaskan saat acara-acara besar atau penerimaan tamu penting di Pulau Lombok.
Kesenian ini menunjukkan pertarungan dua orang atau disebut pepadu dengan dipersenjatai sebilah pedang rotan dan prisai. Pedang rotan tersebut bagian ujungnya terdapat aspal. Pedang ini disebut penjalin. Sedangkan prisai yang terbuat dari kulit kerbu disebut ende. Seharusnya Presean dilengkapi dua orang wasit yang disebut pekembar. Namun, saat penampilan kesenian ini di Pura Lingsar, saya tidak melihat adanya wasit. Mungkin pementasannya dimodifikasi karena disini mereka memainkan sebuah tarian yang memadukan unsur Presean tersebut. Ya jadi sejenis tarian kontemporer lah ya. Pria-pria ini saling menyerang satu sama lain, dengan tangkas menangkis, dengan berani menyerang. Hujan yang makin deras tetap tak menyurutkan mereka untuk menampilkan tarian terbaiknya.
Senang rasanya melihat aksi mereka, semoga punya kesempatan untuk melihat presean sesungguhnya seperti yang diceritakan disini.
Mari Lestarikan Budaya Indonesia. Indonesia Bhineka 🙂
Mari berkelana, bahagia
