Dua tahun berlalu dari kala terakhir saya berkunjung ke Telaga Warna ini. Kemarin (1 Mei 2015) saya kembali ketempat ini. Rasa rindu akan udara segar pegunungan, menarik saya ketempat ini. Dengan menggunakan mobil engkel putih dari Baranangsiang-Bogor, sampailah kami disini.
Banyak yang berubah dari tempat ini. Ada bangunan-bangunan semipermanen, yang muncuat dipinggiran-pinggiran danau dan disela-sela pepohonan. Area ini terlihat lebih sempit. Saya berjalan menyusuri danau ini, mengambil beberapa foto.
Tujuan saya ketempat ini sih sebenarnya ada tiga. Menemani teman, berburu foto macro, dan foto-foto di kebun teh. π
Hutan bagi saya selalu punya kejutan, apalagi hewan-hewan kecilnya. Harus banget di macro, biar terlihat cantiknya.. hehe π π
Ketika siang menjelang, hujan turun disertai kabut yang tebal. Sontak, kegiatan saya berburu foto macro pun terhenti. π
Saya duduk disebuah warung dipinggiran danau. Menikmati udara dingin, dan sesekali mengabadikan kabut yang turun perlahan menyapu pemandangan.
Tempat ini asik, akses yang mudah dan hutan yang masih terjaga masih tetap menyihir saya dan mungkin pengunjung yang lain. Semoga tahun-tahun kedepan saya masih bisa merasakan Telaga Warna yang asri dan sederhana dalam rimbunnya hutan.
Hujan kemudian reda, waktunya kami beranjak urung diri. Tapi bunga-bunga warna pink keunguan disela-sela perkebunan teh yang terhampar luas, menggoda kami untuk berfoto bersama.
Tidak terlalu mahal kok biaya yang dikeluarkan untuk berlibur ketempat ini.
Budget:
Baranangsiang-telaga warna (Engkel Putih L300) Rp. 30.000,-
Tiket masuk: Lokal Rp.17.000,- ; Mancanegara Rp.150.000,-
Telaga warna-ciawi (Bus) Rp. 20.000,-
Ciawi- Baranangsiang Rp.5.000,-
Mari berkelana, bahagia!