“Apa yang kalian ingat tentang Dieng?”
“Telaga Warna?”
“Manisan Carica?”
“Dieng culture festival?”
“Prau?” atau malah
“FTV?”
Saya harus akui, yang diingat dari Dieng adalah pemandangan terasering kebun sayur dan Telaga Warna yang sering muncul di FTV alias Film Televisi, jaman dahulu kala saya masih duduk dibangku SMA.
Dieng sendiri merupakan kawasan dataran tinggi yang terletak di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Berada diketinggian lebih dari 2000 mdpl, Dieng konon menjadi tempat bersemayam para dewa dan dewi. Dieng juga terletak di bagian barat Gunung Sindoro maupun Sumbing.
Kawasan Dieng memiliki udara yang sejuk cenderung dingin dan pada bulan-bulan tertentu kabut akan sangat tebal menyelimuti pebukitan. Bahkan pernah embun upas hadir didedaunan dan tanaman sayur penduduk. Karena Dieng merupakan kawasan vulkanis, tanah di sana subur dan bisa ditanami berbagai sayuran seperti kentang, wortel, daun bawang, dan kol. Bahkan ada tanaman sejenis pepaya yang khas dan hanya tumbuh di daerah ini, carica namanya. Tanaman pepaya bertubuh ramping, berbuah kerdis namun lebat, dan memiliki rasa yang khas.
Makin hari, Dieng makin tersohor, banyak wisatawan berbondong-bondong datang ke sana. Hal tersebut tidak mengherankan karena nyatanya alam Dieng memang memukau. Banyak tempat wisata alam bahkan wisata budaya yang bisa kalian nikmati di tempat yang dijuluki ‘Negeri di atas awan’ ini.
1.Telaga Warna
Telaga Warna adalah landmark-nya wisata Dieng. Telaga yang memiliki warna berbeda-bedan nan unik ini bisa dinikmati secara keseluruhan dari ketinggian. Jadi, melipirlah secara mendaki di pebukitan yang mengelilingi telaga ini. Ada jalur yang jelas kok untuk kalian bisa mendaki. Kira-kira butuh waktu 30 menit untuk sampai ke puncak bukit.
2.Telaga Merdada
Selain Telaga Warna, ada lagi nih telaga yang tidak kalah indah yang berlokasi di Kawasan Dieng, Telaga Merdada namanya. Telaga ini dikelilingi lahan pertanian penduduk. Jadi kalian bisa duduk santai di tepi telaga ini sambil menikmati terasering-terasering kebun sayur yang cantik.
3. Telaga Cebong
Telaga yang berukuran tidak terlalu luas ini berlokasi tak jauh dari Bukit Sikunir, tempat kalian akan menyaksikan sunrise yang super keren. Tempat ini bisa dinikmati setelah lelah mendaki/menuruni Bukit Sikunir.
4. Bukit Sikunir
Pantaslah jika Dieng disebut ‘Negeri di atas awan’. Saya tak perlu mendaki hingga berjam-jam bahkan berhari-hari untuk bisa membawa kaki saya seperti menginjak awan-awan putih bak kapas. Pantas lah Sikunir menjadi primadona lantaran mentari yang tak pernah ingkar janji akan seulas senyuman sebagai sarapan.
Bukit Sikunir akan menghadiahi kalian golden sunrise dengan pemandangan yang menakjubkan lukisan Sang Pencipta. Jajaran gunung-gunung di Jawa Tengan seperti Sindoro, Sumbing, dan Merbabu amat memukau. Kalian hanya butuh waktu kurang lebih satu jam berjalan kaki untuk mencapai Bukit Sikunir ini. Datanglah dimusim kemarau jika ingin melihat matahari terbit seperti ini.
5. Kawah Sikidang
Dieng merupakan kawasan vulkanik yang masih aktif. Sesekali ia akan mengeluarkan asap dan gas dari perut bumi. Daerah-daerah yang mengeluarkan gas-gas tersebut berbentuk kawah. Nah, salah satunya Kawah Sikidang ini.
Saat memasuki kawasan ini, kalian harus membaca tata tertib dulu ya. Agar jalan-jalannya tidak kelewat batas. Apalagi, gejolak magma perut bumi bisa memuntahkan isinya dibagian-bagian yang berbeda dari Kawah Sikidang. Itu juga kenapa, kawah ini dinamakan sikidang dari kata kidang/kijang yang punya hobi melompat.
6. Kawah Sileri
Selain Sikidang, Dieng juga memiliki kawah lainnya yaitu Kawah Sileri. Kawah ini terletak diantara kebun-kebun penduduk, namun merupakan kawah yang terluas di Kawasan Dieng. Tak heran jika kepulan gasnya lebih banyak dari Sikidang dan aroma belerangnya menyengat. Seingat saya ada jam-jam tertentu memang untuk mengunjungi kawah-kawah ini.
7. Candi Arjuna
Candi Arjuna merupakan salah satu candi di Kawasan Dieng yang posisinya dibagian tengah komplek candi lainnya. Candi ini sangat terkenal karena menjadi lokasi adat pemotongan rambut gimbal dari anak-anak Dieng. Candi Arjuna sendiri merupakan suatu kelompok yang terdiri dari Candi Srikandi, Candi Sembadra, dan Candi Puntadewa. Nampaknya akan lebih seru jika berkeliling candi bareng mereka peminat budaya, atau mungkin arkeolog. Jadi bisa sekalian belajar kan. 🙂
8. Sumur Jalatunda
Sumur Jalatunda memang tidak seterkenal lokasi wisata lainnya di Dieng. Lokasinya pun agak tersembunyi. Untuk sampai ke tempat ini kalian harus menaiki anak tangga yang lumayan panjang dan bikin pegal betis. Saat saya berkunjung ke sana, banyak orang melemparkan batu ke sumur ini. Bahkan ada yang khusus menjual batu untuk bisa dilemparkan. Konon ada mitos yang berkembang mengenai Sumur Jalatunda yang katanya jika kalian melemparan batu dari bibir sumur dan mengenai dinding sumur, maka cita-cita kalian akan terwujud.
9. Gunung Prau
Gunung yang mulai Hitz tiga tahun belakangan ini, banyak dikunjungi para pendaki. Prau tak pernah sepi meskipun dimusim penghujan layaknya gunung-gunung lain di Indonesia. Gunung ini memiliki dua jalur, setidaknya itu yang saya tahu, yaitu Jalur Dieng dan Jalur Patak Banteng. Prau tersohor dengan golden sunrise, bukit teletubies, dan bunga daisy. Saya sarankan persiapkan mental dan fisik kalian, serta peralatan mendaki kalian. Jangan pernah percaya dengan mdpl. Karena mendaki adalah wisata minat khusus, jadi persiapannya juga khusus dong ya. Tidak ada salahnya sedia payung sebelum hujan.
Baca juga : Prau, teman baru dan cerita tak terduga
Mungkin saat ini banyak yang berubah dari tempat-tempat wisata ini. Wujud pengelolaan yang lebih baik, seiring bertambahnya peminat. Foto-foto di atas saya ambil di tahun 2012 dan 2014. Jadi merindu Dieng meminta kembali. Karena masih banyak tempat yang bisa dieksplorasi di Dieng.
Selamat berkelana, bahagia!
6 comments
Duuuuuh beneran deh pengen banget ke Dieng, belum ada kesempatan 🙁
Dieng itu wajib banget dikunjungin di bukan hari libur. Pasti tenang banget. Kalau pas long weekend macetnya ga tahan mba.
Dieeeng, ah baca ini jadi pengen mudik mbaa, pgn explore wisata dieng karena ternyata saya sendiri belum semua obyek wisata pernah sy kunjungi hehe pdhal asli wonosobo.
Salam kenal mbaa
Wih asli wonosobo toh. Saya kangen mie ongklok dan carica nih. Next time semoga bisa ke sana lagi.
aaah jadi kangen dinginnya dieng 😀
berkali-kali kesana ttp gak ngebosenin
Dieng selalu ngangenin. Carica dan mie ongkloknya juga tiada duanya.