Kali ini saya ingin bercerita serunya melihat koleksi lukisan di Galeri Nasional Indonesia yang membingkai sejarah negeri ini. Yuk disimak.
Galeri Nasional Indonesia memiliki gedung yang bergaya klasik, khas bangunan-bangunan tempo dulu. Bangunan ini merupakan sekolah dan asrama wanita di zaman Hindia Belanda. Kemudian beralih menjadi Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud hingga menjadi Galeri Nasional Indonesia saat ini. Gedung yang beralamatkan di Jalan Medan Merdeka Timur No.14, Jakarta Pusat (Tepatnya depan Stasiun Gambir) ini bisa kita kunjungi setiap hari selasa sampai minggu pukul 09.00-16.00 WIB. Berapa tiket masuknya? Gratis! 🙂
Nah, Galeri Nasional Indonesia atau sering disingkat Galnas ini punya tiga jenis pameran yang berbeda yaitu pameran tetap, pameran temporer, dan pameran keliling. Untuk pameran tetap berisi berbagai macam lukisan-lukisan yang menggambarkan alam dan budaya Indonesia dari seniman-seniman keren seperti Raden Saleh, Basoeki Abdullah, dan Affandi A. Soedjojono. Sedangkan untuk pameran Temporer, tema dan waktu pameran tergantung penyelenggara.
Lalu, lukisan macam apa sih yang ada di Galnas? dan cerita tentang apa saja sih lukisan-lukisan tersebut.
Bagi saya yang awam tentang seni lukis, melihat lukisan hanya sebatas keindahan, tanpa tahu sebenarnya pesan apa yang ingin disampaikan seorang seniman lewat karyanya. Saya baru sedikit mengerti ketika berkunjung ke tempat ini. Karena setiap ruangan memiliki tema yang berbeda-beda dan ada sejenis penjelasan untuk setiap temanya.
Saat memasuki ruang galeri, saya langsung disambut dengan lukisan pemandangan alam nan elok. Beberapa karya yang lain juga menampilkan hal serupa, yang menyadarkan betapa kayanya negeri ini. Ada satu tulisan berjudul “Aku Melihat Indonesia” yang membuat saya terpukau karena kalimat-kalimatnya yang puitis. Berikut cuplikannya:
Jika aku melihat gunung-gunung
Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu
Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Klebet
Dan gunung-gunung yang lain
Aku Melihat Indonesia
Memasuki ruang berikutnya, saya disajikan karya yang berbeda dengan tema yang berbeda seperti mitologi, spiritual dan religi, kebaya, definisi indonesia dalam citraan keseharian, dan banyak lagi. Semuanya menggambarkan kebudayaan serta kehidupan Indonesia.
Berkeliling dari ruangan satu ke ruangan yang lain, melihat lukisan satu ke lukisan yang lain, saya jadi berpikir bahwa negeri ini kaya karena beragam. Dan betapa dulu kita pernah dikotak-kotakan dengan perintah untuk menggunakan pakaian sesuai etnis masing-masing. Hingga munculah kebaya yang digunakan berbagai etnis yang kemudian menjadi identitas Indonesia.
Melangkah ke ruangan selanjutnya, saya melihat satu ruangan bertuliskan “Senandung Ibu Pertiwi” yang memuat sejarah dan kontribusi presiden pertama hingga yang terakhir terhadap Seni dan Galeri Nasional Indonesia. Semuanya punya kontribusi besar untuk mendukung seniman Indonesia dan menghadirkan karyanya hingga bisa kita nikmati.
Saya senang diajak main ke tempat seperti ini, apalagi bisa berlama-lama di sana sambil membaca satu persatu informasi yang ada. Lebih senang lagi jika ketika saya berkunjung, ada pemandu yang bisa saya tanyai ini dan itu. Sayangnya tidak disemua tempat menyediakan hal itu.
Ada yang mau ajak saya main ke galeri atau ke museum? #ayokemuseum
Selamat Hari Museum Indonesia
Mari berkelana, bahagia!