Keracunan Milky Way di Planetarium

Belakangan, dunia fotografi semakin ramai peminat. Perkembangan teknologi, berupa kamera yang semakin canggih, memungkinkan kita mengambil gambar apapun yang kita kehendaki, termasuk benda-benda astronomi. Astrofotografi hadir sebagai gendre yang berbeda dalam dunia fotografi, yang mana objeknya berupa benda astronomi.

Bintang-bintang dilangit kelam, bahkan kumpulan benda langit yang membentuk galaksi, kini mampu direkam dengan indah. Tak heran, jika foto-foto langit bertabur bintang banyak menghiasi media sosial belakangan ini.

Saya sendiri mulai tertarik pada foto-foto tersebut sejak mengikuti instagramnya Landscape Indonesia dan foto-foto karyanya Mas Widhi Bek. Jadi, ketika tim Landscape Indonesia dan Mas Widhi Bek bikin acara “Meracuni Keindahan Milky Way” yang bertempat di Planetarium, Agustus silam, saya tidak melewatkan kesempatan itu.

Apa saja tips dan trik  atau teknik fotografi memotret Milky Way yang diberikan untuk mengabadikan keindahan Milky Way. Yuk, disimak!

Acara sharing “Meracuni Keindahan Milky Way” dibagi kedalam dua sesi, yang pertama mengenai Galaksi Bima Sakti dan astronomi yang diberikan oleh Mas Ronny dan berikutnya mengenai cara mengambil foto Milky Way oleh Mas Widhi Bek.

Apa sih sebenarnya Galaksi Bima Sakti atau sering disebut Milky Way?

Galaksi Bima Sakti adalah galaksi spiral berbentuk tube dengan ratusan miliar bintang didalamnya. Nah, nama Bima Sakti sendiri berasal dari kata “Bima” tokoh pewayangan Jawa, yang bertarung dengan ular naga. Sedangkan, Milky Way sendiri merupakan julukan masyarakat barat untuk pita kabut bercahaya putih dilangit.

Tentang Galaxy_
Mas Ronny menjelaskan tentang galaksi

Baca Juga: Melihat Bintang Jatuh dan Milky Way di Langit Taman Jaya, Ujung Kulon

Mas Ronny mengenalkan mengenai gelombang cahaya
Mas Ronny mengenalkan mengenai gelombang cahaya. Yang mana yang bisa ditangkap optik kita?

Mas Ronny menjelaskan, kapan sih waktu yang tepat untuk melihat Milky Way dan diposisi sebelah mana dari langit yang terbentang luas tak bertepi ini? haha

Untuk melihat Milky Way, kita butuh mencari tempat yang minim polusi cahaya. Selain itu, kita juga bisa melihatnya pada saat bulan mati dari fase bulan di setiap bulannya di periode Juni-November waktu Indonesia. Milky Way sendiri berada diantara rasi bintang Scorpio dan Sagitarius (cari saja gambar kalajenging dilangit). Kalau masih bingung, bisa cek pakai aplikasi Stellarium  atau Star chart sih.

Nah, sekarang gimana cara ngambil gambarnya kalau tuh Milky Way sudah kelihatan? ini bagiannya Mas Widhi Bek.

Mas Widhi dan Mas Ronny meracuni milky way_
Mas Widhi Bek mulai beraksi

Sebelum menjelaskan tips and trik, Mas Widhi Bek memulai sharing dengan bercerita mengapa pada akhirnya ia tertarik pada Astofotografi. Katanya sih itu faktor ketidaksegajaan saat foto-foto bintang ngasal di Semeru. Dari situ dia mulai deh nunjukin foto-foto Milky Way karya dia yang bikin ngiler sejadi-jadinya. Keren-keren banget.

Milky way_
Milky Way hasil jepretan Mas Widhi Bek

Kata Mas Widhi Bek, untuk bisa memfoto Milky Way kita membutuhkan Kamera dengan manual mode dengan suhutter speed hingga 30 detik, lensa yang memiliki bukaan lebar, dan tentunya tripod.

Teknik memotret milky way
Apa yang dibutuhkan untuk memfoto Milky Way?

Kamera yang digunakan wajib memiliki manual mode dimana kita bisa mengatur ISO, aperture, fokus, dan shutter speed. Berikut tenik fotografi memotret Milky Way yang bisa membantu kamu:

  1. ISO yang digunakan berkisar dari 1600-6400
  2. Aperture (f<2.8)
  3. Fokus harus manual (cari satu cahaya yang bisa difokuskan atau unlimited fokus ~ )
  4. Shutter speed kisaran 10-30 detik
  5. Gunakan tripod yang kokoh agar tidak goyang, serta jika diperlukan gunakan timer atau shutter release

Terakhir, yang pakai lensa kit (18-55mm) tidak usah sedih, masih bisa kok foto Milky Way, dengan memilih aperture paling kecil (angka f paling kecil).

Kemudian saya langsung praktek saat mendaki Rinjani minggu lalu, sayangnya tanpa tripod. Meskipun hasilnya belum sekeren Mas Widhi, but not bad lah ya. hehe 🙂

Milkyway at Pos 1 Sembalun
Milky Way di Pos 1 Sembalun, Sony Rx100i f.2, 10.4mm, 20detik, ISO 3200 (20 Oktober 2017)
Mikyway at Pelawangan
Miky Way di Pelawangan, Gunung Rinjani, Sony Rx100i f.2, 10.4mm, 20detik, ISO3200 (20 Oktober 2017)

Masih ada waktu berburu Milky Way hingga November nih! Pelajari dulu teknik fotografi memotret Milky Way-nya ya 🙂

Selamat Mencoba 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *