“Passion kamu apa? Apa yang kamu suka banget lakuin itu terus sepanjang hidup kamu?”
Siapa coba yang tidak kenal Raditya Dika, atau sering orang-orang memanggilnya Bang Radit. Seorang penulis, penulis sekenario, sutradara, komika, aktor, sampai YouTuber. Duh Bang keren amat ya. Kali ini ia menelurkan karya teranyar berupa buku kumpulan cerita berjudul “Ubur-ubur lembur”.
Seperti buku-buku sebelumnya yang mengambil nama binatang sebagai judulnya, “Ubur-ubur lembur” berkisah tentang kehidupan Sang penulis. Yuk kita simak sekonyol apa karyanya kali ini. Bisa bikin ketawa sampai guling-guling ga ya. 🙂 🙂
Wah, Ternyata saya salah! Tidak seperti biasanya yang super konyol dan bikin ngakak parah, karyanya kali ini terkesan lebih serius. Apa efek umur ya Bang… Ups! Tapi… lanjutin baca dulu gih. 🙂
“Ubur-ubur lembur” terbagi menjadi empat belas cerita, yang dimulai dengan “Dua orang yang berubah” dan diakhiri dengan hamdalah. Eh, boong sih. Akhir ceritanya bercerita tentang si “Ubur-ubur lembur” lah ya.
Pada cerita pertama, Bang Radit bercerita bagaimana cewek dan cowok itu memang berbeda dalam menghadapi sesuatu, tapi bisa sama-sama buta juga sih karena sesuatu yang bernama cinta. Cerita berlanjut ke “Sebuah kebun binatang”, ini cerita lebih nyes sih. Bercerita mengenai pertemuannya dengan seorang wanita yang baru putus cinta bernama Naya. Di kebun binatang ini Bang Radit akhirnya mengakui kalau dia pernah jatuh hati sama Naya dan cuma diam saja. Bang, cinta diam-diam itu sakit Bang, sakit. 🙁
Berikutnya “Mata ketemu mata” dan “Balada minta foto”. Ini sih konyol banget, setakut itu lu ketemu pacar mantan Bang? Kegeeran pula sama anak-anak SMA Bang?. Saya ketawa banget sih baca cerita yang ini. Haha
“Raja di sekolah” dan “Dibawah mendung yang sama” bercerita mengenai persahabatan. Ini cerita persahabatan yang indah sih menurut saya. Berpisah bertahun-tahun pun, pas ketemu hatinya tetap satu, semuanya tidak berubah. Kalau kalian nonton vlog Bang Radit tentang Kathu. Nah, Kathu adalah sahabat masa kecilnya Bang Radit. Cerita persahabatan mereka mengharukan.
Bang Radit juga bercerita bagaimana perjalanannya ke Jepang untuk menghadiri Okinawa International Movie Festival lewat “Rumah yang terlewat”. Berikutnya, ketika jam dinding menunjukkan Pukul 11 malam, saya tiba di Bab “Tempat shooting horor”. Ceritanya tak lain adalah dibalik layar pembuatan film Hangout. Cerita pas shooting ada yang jailin adegan Bayu Skak.
Baca juga :Menuju Film Koala Kumal
Saya merinding membacanya, mengingat saya pernah dua kali pergi ketempat itu, bahkan pernah menginap dirumah yang sama juga. Beruntungnya waktu di sana baik-baik saja. Ngerti kali ya penghuninya, saya mahasiswa yang butuh ke hutan berburu pengetahuan malem-malem. Haha
Fenomena masa kini pun tidak lepas dari pengamatan Bang Radit, mulai dari akun gosip ter-hits di Instagram, kondisi pengguna Instagram Zaman Now yang hobi pamer, cita-cita jadi artis atau YouTuber, sampai ngebahas Reza Arap dan Young Lex. Lewat ceritanya Bang Radit memaparkan enak nggak enaknya jadi terkenal.
“Gue melihat orang yang bekerja kantoran tapi nggak sesuai dengan minat mereka itu seperti seekor ubur-ubur lembur. Lemah, lunglai, hanya hidup mengikuti arus. Lembur sampai malam tapi nggak bahagia. Nggak menemukan sesuatu yang membuat hidup mereka punya arti. Gue nggak mau jadi ubu-ubur lembur; gue mau punya tulang belakang. Gue mau bisa berjalan diantara kedua kaki. Gue percaya kalau kita hidup dari apa yang kita cintai, maka kita akan mencintai hidup kita.”
Lewat karyanya kali ini Bang Radit bercerita mengenai semua proses dalam hidupnya hingga ia ada diposisi saat ini. Buku ini berkisah bagaimana menjadi diri sendiri dan proses panjang didalamnya. Bagaimana hidup berjalan itu tidak semudah membalikan telapak tangan, ada masa-masa kamu kena bully, ada masa-masa kamu patah hati, ada masa-masa kamu kikuk terhadap kondisi tertentu dan tidak percaya diri, dan ada masa-masa kamu harus memutuskan apa yang kamu mau dalam hidup ini. Untuk semuanya passion dan cita-cita kamu harus kerja keras. Apapun passion kamu, jadilah yang terbaik di sana.
Buku ini bagus buat kalian yang mau sukses tapi instan 🙂
Selama berkerja keras!
3 comments
Betul ya, proses itu penting. Jarang ada sesuatu yang instan, kecuali mie 😀
Haha, MIE banget nih. Bubur juga ada yang Instant 🙂