“Nak, dua hal yang aku benci dalam hidup: September dan pohon mangga di depan rumah- Kukila (Rahasia Pohon Rahasia)”
Ini adalah buku karya Aan Mansyur pertama yang saya baca. Saya mengenal karya Aan tentunya lewat puisi Rangga di Film Ada Apa Dengan Cinta 2. Karena tertarik dengan karya Aan yang lain, saya justru memilih Kukila sebagai babak pertama.
Kukila adalah kumpulan enam belas cerita pendek. Judul Kukila diambil dari salah satu judul cerita di dalamnya, selain itu mungkin karena Kukila sering dijadikan nama tokoh di cerita-cerita pendek karya Aan ini. Kukila sendiri berarti burung. Ada apa dengan burung? Ada apa dengan Kukila?
Pada Bab pertama yang berjudul Kukila (Rahasia Pohon Rahasia), Aan bercerita lewat beberapa sudut pandang. Bahkan yang mengejutkan ia bercerita sebagai pohon, pohon yang menyimpan banyak rahasia.
“Masa lalu tidak pernah hilang. Ia ada tetapi tidak tahu jalan pulang, untuk itu ia titip surat-kadang kepada sesuatu yang tidak kita duga. Kita menyebutnya kanangan.-Kukila (Rahasia Pohon Rahasia)”
Kukila mayoritas menceritakan kisah-kisah kesetiaan dan perselingkuhan, yang dituturkan secara lugas, dengan kata-kata yang berani, dan dijabarkan secara gamblang. Namun, tetap ada sisi puitisnya. Selain cerita Kukila (Rahasia Pohon Rahasia), Setengah lusin ciuman pertama, Sehari setelah istrinya dimakamkan, Membunuh mini, Celana dalam rahasia terbuat dari besi, Hujan. Deras sekali, dan Tiba-tiba aku Florentino ariza menjadi beberapa cerita favorit saya.
“Jari-jari Mini berjalan di atas tubuh Erwin, memijat otot-otot. Erwin menjamah Mini- Membunuh Mini”
“Hidup adalah sembunyi. Jika kau miskin, kau harus tahu bagaimana menyembunyikan papa. Jika kau kaya, kau harus tahu bagaimana menyembunyikan harta. Jelek atau cantik, kau harus tahu menyembunyikan rupa. Belajarlah seni menyembunyikan!-Celana dalam rahasia terbuat dari besi”
“Tadi hujan turun deras sekali. Mereka tidur pulas. Doa mereka sama: “Tuhan, turunkan hujan besok sore. Hujan yang deras-Hujan.Deras sekali”
“Maaf, aku membuatmu harus mandi pagi dua kali-Tiba-tiba aku Florentino ariza”
Ketika membaca buku ini kata “gila” dan “edan” sering keluar secara tiba-tiba dari mulut saya. Membaca buku ini sekilas seperti membaca bukunya Djenar. Djenar dengan Nayla-nya dan Aan Mansyur dengan Kukilanya.
Bagi yang penasaran ceritanya silahkan membacanya. 🙂
3 comments
Aku suka sama buku ini! Jadi pengen baca karya Aan Mansyur yang lainnya juga.
Iya kak maria, aku suka cara aan bercerita. Jadi pengen baca Puisi-puisi dia.Yang judulnya Melihat Api Bekerja kayaknya bagus sih.