Setelah melalui jalanan berliku dan tanya sana-sini, akhirnya tiba juga di Curug Luhur…
Sebenarnya saya dan seorang teman tak berniat untuk mengunjungi tempat ini. Namun, karena hari masih siang ketika kami meninggalkan Jagatkarta dan teman saya masih enggan pulang, sampailah kami di tempat ini (27 Nov 2014). Awalnya akan ke Curug Nangka, tapi saya menolak. Selain karena sudah dua kali kesana, tiket masuk dan parkirnya mahal untuk ukuran kantong saya di akhir bulan.
Curug Luhur atau dalam bahasa Indonesia berarti air terjun yang tinggi, ternyata tak setinggi bayangan saya. Karena ini adalah trip dadakan, jadilah saya tidak mencari informasi terlebih dahulu tentang curug ini. Zonk banget sebenarnya, menghindari tiket mahal, alhasil tiket curug ini lebih mahal. Tiket masuknya Rp.40.000,-/orang dan parkirnya Rp.10.000,-/motor. Mahal banget untuk ukuran mahasiswa kere macem saya. haha
Saya sempat tanya pada bapak-bapak penjual tiket dimana pastinya lokasi curug tersebut, tapi ia tak menjawab lokasinya secara pasti dan hanya menyuruh kami masuk dan ikuti jalur. Kami mengikuti jalur dan tanya ke beberapa penjual dimana lokasi curugnya, karena diotak saya adalah saya akan melewati hutan-hutan layaknya memasuki kawasan curug yang sebelumnya pernah saya kunjungi. Tapi ternyata… tadaaaa saya melihat kolam renang berbagai ukuran dan sejenis waterboom yang kosong tanpa pengunjung. 🙁 🙁
Tempat ini sudah disulap sebagai arena berwisata keluarga yang ramah, jika membawa balita. Cocok untuk wisata keluarga di akhir pekan, atau bahkan utuk berlatih berenang.
“Ya udahlah ya, untungnya sepi nih curug, kita hunting foto aja” ujar saya pada teman.
Dan kami tertawa, tertawa miris sebenarnya …
“Rugi nih gue kalau ga renang” teman saya yang memang gemar berenang udah gatel pengen renang.
“Renang aja dit, gue nyari foto aja, mumpung sepi, ga ada manusia-manusia berseliweran di depan curug”
Akhirnya kami hanya sanggup memandangi curug yang lumayan tinggi dan deras, dan sesekali main air yang dingin. Miris karena ga bisa basah-basahan, ga bawa ganti.
Curug ini ternyata sudah disulap menjadi waterboom, sehingga nuansa rimbun hutan tak dapat saya rasakan. Saya coba bereksperimen dengan mobile phone saya untuk membuat beberapa foto berikut.
Bagi yang penasaran dan ingin kesana, aksesnya mudah kok, hanya sedikit jauh saja.
Jika dari istana bogor, bisa menggunakan angkot ke BTM kemudian pindah angkot ke arah Curug Nangka, angkotnya ada tulisan Virus atau BFC. Karena saya pakai motor, jadi tak tahu secara pasti ongkos angkotnya, ya kira-kira paling mahal 10 ribu lah.
Oke, see u
Nunuz
5 comments
I was very happy to find this web site. I wanted to thank you for ones time due to this fantastic read!! I definitely loved every little bit of it and I have you bookmarked to check out new information on your website.|
you can enter your email address in subscribe column to follow this web.
thanks
Thank you, u can subscribe this web for coming post.
Thank you very much. Keep writing and sharing..
Please enter your email ini subscribe column.. Thanks