Taksi melaju meninggalkan Stasiun Gubeng ketika saya meminta seorang supir mengantarkan kami ke pusat oleh-oleh di Pasar Genteng, Surabaya. Perut yang keroncongan setelah menempuh perjalanan panjang Jember-Surabaya mengharuskan saya segera mencari tempat makan.
“Pak di Surabaya tempat makan yang enak dimana? yang kira-kira ga jauh dari Pasar Genteng”
“Oh coba Sate Klopo saja mba, tinggal jalan kaki dari Pasar Genteng. Ini nih masuk jalan ini sedikit, di sana banyak makanan-makanan yang enak, tapi saya saranin mba coba Sate Klopo” sambil menyetir ia menunjukkan jalan berbelok ke kiri, ketika taksi kami berbelok ke kanan membawa kami ke Pasar Genteng.
“Gimana Fi? mau nyoba? kita masih ada waktu kira-kira dua jam kok buat balik ke Stasiun Pasar Turi. Buka Puasa di sana, terus cabut deh ke Stasiun. Dari google map sih jaraknya deket, ya paling lama setengah jam”
“Oke kak” jawab Fia singkat.
Kami turun dari taksi tepat di sebuah toko oleh-oleh yang lengkap di Pasar Genteng. Kami memilih camilan-camilan khas Surabaya untuk dibawa pulang.
“Ti, beli ini ajalah ya buat di rumah. Ga usah bawa banyak-banyak lah, berat.” saya meminta pendapat pada adik saya.
“Iya teh” jawab Tia singkat.
Usai berbelanja, kami berjalan kaki menuju Sate Klopo. Jalanan cukup ramai sore itu, tak terkecuali warung Sate Klopo.
Sebelum memesan, kami memastikan jika kami telah sampai di warung Sate yang tepat. Saya mencoba searching di google karena ternyata banyak penjual Sate Klopo di Surabaya, namun hanya satu yang rasanya lebih enak dari yang lain yang direkomendasikan. Namanya Sate Klopo Ondomohen Ibu Asih yang berlokasi di Jalan Walikota Mustajab No.36. Warung sate ini pun tak membuka cabang dimanapun dan buka dari pagi sekitar pukul 7 hingga larut malam sekitar pukul 11. So, kami datang di warung yang tepat. Mari memesan makanan.
Kami memesan tiga porsi sate, dua porsi sate ayam, dan satu sate daging sapi. Sambil menunggu makanan kami siap, saya berselancar melihat kesana kemari melihat suasan di warung tersebut. Warung yang tidak terlalu besar tersebut penuh dengan pembeli, bahkan meja-meja di luar warung pun terisi penuh.
Beberapa wanita berkaos hijau bertuliskan I Love Sate Klopo Ondomohen Ibu Asih sibuk membakar sate dalam jumlah yang tak sedikit. Seorang lagi sibuk menyajikan dan mengantarnya pada para pelanggan. Sedangkan seorang wanita paruhbaya sibuk duduk dibalik meja kasir menerima rupiah demi rupiah dari mereka yang akan meninggalkan warung setelah perut mereka kenyang.
Aroma sate yang sedap tercium pekat hingga membuat perut semakin keroncongan. Pesanan kami tiba di saat yang tepat. Saat Adzan maghrib berkumandang, dengan penuh antusias kami mencicipi Sate yang tersohor ini.
Berbeda dari sate biasaya, Sate Klopo, sesuai namanya, menggunakan campuran bahan kelapa di dalamnya. Ada serundeng yang ditambahkan pada nasi yang disajikan, serta parutan kelapa yang dibubuhkan serta dibakar bersama dengan sate. Aromanya sedap dan bumbu kacang yang gurih dan lembut menambah kenikmatan dari Sate ini.
Kami dengan lahap menghabiskan sepuluh tusuk sate alias satu porsi tersebut. Jam menunjukan pukul 18.30 WIB, kami harus segera bergegas ke stasiun. Kami membayar apa yang telah kami makan. Harga sate-sate ini terbilang ramah dikantong. Satu porsi sate berkisar antara 25-35 ribu rupiah saja termasuk minum. Jadi buat yang mau jalan-jalan atau backpacking ke Surabaya, makannya di sini saja.
Mari berkelana, bahagia!
Perut kenyang, hati pun senang.
7 comments
Kayaknya enak nih, Mbak. Jadi pengen nyoba kalo lagi main ke Surabaya.
Wajib dicoba ini.
Ini memang enak mbak, apalagi kalau hari Minggu pagi penuh banget sampek nggak kebagian tempat duduk hehe.
http://www.extraodiary.com
wiw, horo juga nih sate.. saking enaknya
Sate pakai campuran bahan kelapa? Belum kebayang enaknya gimana. Jadi penasaran, tapi jauuh. Saya orang Cianjur mau nyaranin coba . Kuliner enak ini kayaknya masih jarang dibahas, mba.
Kuliner apa yang di Cianjur teh?