9 Tempat Wisata Bukittinggi Yang Wajib Dikunjungi

jam gadang

Bukittinggi merupakan salah satu kota di Sumatera Barat yang banyak memiliki tempat wisata. Jam Gadang merupakan salah satu Ikon Wisata di Bukittinggi sekaligus Provinsi Sumatera Barat. Rasanya tak sah jika ke Sumatera Barat, tapi tidak foto dengan Jam Gadang. Nah, disekitar objek wisata Jam Gadang ini, banyak juga loh spot-spot wisata yang asik untuk dikunjungi. Jaraknya yang berdekatan membuat jalan-jalan kita hemat budget. Apa saja sih Spot Wisata Bukittinggi yang wajib dikunjungi?

1.Tugu Pahlawan Tak Dikenal

Sebuah tugu dengan taman yang indah ini terletak tak jauh dari objek Wisata Jam Gadang. Tugu yang dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan yang tidak bisa dikenal dalam menentang kolonialisme Belanda pada tanggal 5 juni 1905. Peletakan batu pertama tugu ini dilakukan pada tanggal 15 Juni 1963 oleh A.H. Nasution. Tugu karya seniman bernama Hoerijah Adam ini kemudian diresmikan pada tahun 1965.

Tugu Pahlawan Tak Dikenal, Wisata Bukittinggi
Taman Tugu Pahlawan Tak Dikenal, Bukittinggi

Awalnya tugu berbentuk ornamen lingkaran ular naga besar ini memiliki patung seorang pemuda di atasnya yang memegang bendera. Namun karena tersambar petir, patung kemudian diganti namun tidak disertai bendera. Di bagian depan tugu terdapat tulisan berupa keterangan dan kalimat karya Muhammad Yamin yang berbunyi:

“Mati luhur tak berkubur

Memutus jiwa meninggalkan nama

Menjadi awan diangkasa

Menjadi buih dilautan

Semerbak harumnya diudara”

Tugu Pahlawan Tak Dikenal, Wisata Bukittinggi
Tugu Pahlawan Tak Dikenal, Bukittinggi

2. Taman Monumen Bung Hatta

Taman Monumen Bung Hatta, Bukittinggi berada tepat saling bersisian dengan Tugu Pahlawan Tak Dikenal. Di taman ini kalian akan menemukan tulisan besar berwarna merah kuning menyala. Spot yang pas untuk foto yang instagramable. 🙂 🙂 🙂

taman monumen bung hatta, wisata bukittinggi
Taman Monumen Bung Hatta

Menaiki tangga demi tangga yang berada di sisi kanan, kita akan tiba di area utama tepat di depan patung Bung Hatta yang terbuat dari perunggu. Bung Hatta sendiri merupakan kelahiran Fort De Kock atau Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus 1902. Tak heran jika monumen ini berdiri di kota kelahirannya ini.

Monumen Bung Hatta, Bukittinggi
Monumen Bung Hatta, Bukittinggi

Pada bagian Monumen Bung Hatta, terdapat tiga bagian dinding yang berisi tulisan dan sisanya berupa relief keadaan masa perjuangan. Pada bagian tengah berisi dinding informasi mengenai Bung Hatta dari lahir hingga meninggal dengan kiprahnya semasa hidup. Sedangkan dinding sebelah kiri dan kanan terdapat pesan-pesan dari Bung Hatta, yang bunyinya sebagai berikut:

“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tapi semata-mata untuk membela cita-cita.”

“Biarlah pengalaman menjadi tonggak petunjuk, dan bukan menjadi tonggak yang membelenggu kita.”

“Keberanian bukan berarti tidak takut, keberanian berarti menaklukan ketakutan.”

“Selama dengan buku,  kalian boleh memenjarakanku dimana saja, karena dengan buku aku merasa bebas.”

“Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap bisa diperbaiki dengan pengalaman, namun jujur sulit diperbaiki.”

“Apa yang kita lakukan di dunia ini, kelak semuanya akan dipertanggung jawabkan melalui pengadilan Allah.”

“Membaca tanpa direnuangkan itu, bagaikan makan tanpa dicerna.”

“Tidak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan kejujuran.”

3. Jam Gadang

Meninggalkan dua tempat di atas, kita bisa beranjak naik menuju Jam Gadang di Taman Sabai Nan Aluih. Ikon Wisata Bukittinggi, yang tersohor. Nah, puas puasin deh foto-foto di sini, nyari angle yang bagus.

Jam Gadang, Wisata Bukittinggi
Jam Gadang

Jam yang memiliki tinggi 28 meter ini merupakan jam yang didatangkan langsung dari Inggris dan serupa dengan Big Ben di London. Yah, kalau belum nyampe Inggris kita ke Sumbar dulu aja ya. Sama-sama gede kok jam nya 🙂

Jam Gadang
Saya dan Eva di depan Jam Gadang

4. Istana Bung Hatta

Di seberang Jam Gadang, terdapat Istana Bung Hatta. Bangunan berpagar yang didepannya terdapat patung Bung Hatta ini, ternyata hanya bisa kita nikmati dari luar. Ketika saya hendak masuk, saya melihat sebuah papan bertuliskan yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Konon dulunya istana ini merupakan tempat tinggal Bung Hatta, wakil presiden Indonesia yang pertama.

Istana Bung Hatta, Bukittinggi
Istana Bung Hatta, Bukittinggi

5. Taman Panorama

Meninggalkan Jam Gadang dan Istana Bung Hatta, saya berjalan ke arah kiri kemudian belok ke arah kanan mencari rute menuju tempat wisata Bukittinggi berikutnya, Lobang Jepang. Kurang lebih sepuluh menit kemudian, kami menemukan Taman Panorama. Duh taman apaan nih? Lobang Jepangnya mana?

Taman Panorama, Wisata Bukittinggi
Taman Panorama, Wisata Bukittinggi

Untuk memasuki Taman Panorama yang ternyata sekaligus satu kawasan dengan Lobang Jepang kita harus merogoh kocek cukup dalam, yaitu 15k/orang. Di Taman Panorama sendiri banyak terdapat area bermain anak, dari perosotan hingga ayunan. Terdapat banyak gazebo-gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai dan fasilitas lainnya berupa mushola dan toilet.

Panorama Ngarai Sianok, Wisata Bukittinggi
Panorama Ngarai Sianok, Wisata Bukittinggi

Dari taman ini kita bisa melihat pemandangan lembah yang hijau, tebing yang curam, serta bagunan-bangunan yang terlihat kecil di seberang. Panorama lembah hijau tersebut bernama Panoram Ngarai Sianok. Kalau kalian punya waktu lebih, bisa juga jalan kaki untuk sampai di bukit seberang.

6. Lobang Jepang

Hari menjelang sore ketika kami mulai memasuki Lobang Jepang. Lobang yang didalamnya macem labirin, kalau saya lihat petanya, agak-agak takut buat masuk. Takut nyasar. hehe

Lobang Jepang merupakan hasil dari kerja paksa yang dilakukan Jepang terhadap penduduk Bukittinggi. Lobang sepanjang lebih dari seribu meter ini semacam bunker sih menurut saya. Karena didalamnya terdapat ruangan dengan fungsi bermacam-macam, yaitu ruang amunisi, ruang tahanan, ruang dapur, hingga ruangan yang terhubung dengan sungai sebagai tempat pembuangan mayat.

Selamat Datang di Lobang Jepang, Wisata Bukittinggi

Kondisi yang gelap, udara yang lembab dan dingin, membuat saya pengap berlama-lama di sana. Intinya, lobang ini telah di rekontruksi ulang agar layak sebagai tempat wisata dengan pemberian cahaya dan petunjuk arah di dalamnya. Tapi tetep aja ada rasa ngeri-ngeri sedap pas masuk kedalamnya. 🙁

Lubang Jepang, Wisata Bukittinggi
Memasuki Lubang Jepang, Wisata Bukittinggi

Tapi ngomong-ngomong bunker, kenapa orang Jepang suka banget sih bikin Bunker. Bikin bangunan bawah tanah nan lembab macem gini. Sepertinya saya harus membaca buku sejarah lagi untuk mengetahuinya 🙂

7. Museum Perjuangan Tri Daya Eka Dharma

Tepat berseberangan dengan Taman Panorama, terdapat sebuah Museum Perjuangan Tri Daya Eka Dharma, dengan ikon pesawat terbang dihalamnya. Museum Perjuangan ini diresmikan oleh Muhammad Hatta pada tanggal 16 Agustus 1973. Tri Daya Eka Dharma sendiri memiliki arti tiga unsur kekuatan satu pengabdian yang maknanya serupa dengan falsafah minang “Tiga Tungku Sajarangan“.

Awalnya bangunan ini merupakan rumah dari Gubernur Sumatera. Namun berkat gagasan dari Brigdjen Widodo, akhirnya Museum Perjuangan Tri Daya Eka Dharma ini didirikan di rumah tersebut. Adapun koleksi didalam museum berupa senjata-senjata yang digunakan saat perang.

Museum Perjuangan Tri Eka Dharma, Wisata Bukittinggi
Museum Perjuangan Tri Daya Eka Dharma, Bukittinggi

Sayangnya, saat saya hendak memasuki museum ini, waktu berkunjung sudah ditutup. Jadi bagi kalian yang mau melihat koleksi di museum ini. Datanglah pagi hari, paling lambat sebelum dzuhur di hari kerja.

Museum Perjuangan Tri Eka Dharma, Bukittinggi
Pesawat di depan Museum Perjuangan Tri Daya Eka Dharma, Bukittinggi

8. Masjid Raya Bukittingi  

Jika hendak beribadah sholat, kalian bisa melipir dari Jam Gadang ke Masjid Raya Bukittinggi. Posisi mesjid berada tepat didalam kawasan Pasar Atas Bukittinggi dengan bangunan yang cukup besar. Yah, tinggal jalan sekitar 5 menit lah dari Jam Gadang.

9. Pasar Atas Bukittinggi

Untuk mencari oleh-oleh baik pernak pernik ataupun makanan, kalian bisa membelinya di Pasar Atas Bukittinggi atau lebih dikenal dengan sebutan Pasar Ateh, di dekat kawasan Jam Gadang. Rame banget sih pasarnya. Tapi seru, karena pasti kalian diajak bisacara bahasa minang. Yang awalnya paham sedikit-sedikit, kemudian di titik tertentu kalian menjawab maaf ga paham, saya pendatang. 🙂 🙂

Selamat berwisata belanja!

Pasar Atas Bukittinggi, Wisata Bukittinggi
Pasar Atas Bukittinggi

Bagaimana rute dan transportasi Wisata Bukittinggi?

Kalian bisa mencari mobil L300 di depan Basko Mall atau Universitas Negeri Padang. Di sana biasanya terdapat banyak mobil menuju Bukittinggi, mulai dari pukul 6 pagi. Berikut rute dan biayanya ke Bukittinggi!

Padang-Jambu Air (menggunakan mobil L300): 25K/orang

Jambu Air -Jam Gadang, Bukittinggi (Angkot): 5K/orang

Taman Panorama- Jambu Air: 5K/orang

Jambu Aar-Padang (L300 lagi): 25K/orang

Tiket Taman Panorama: 15K/orang/orang

Oh ya, jika kalian ga mau ribet dan jalannya ramean, bisa menyewa mobil dari Padang. Biar puas keliling Wisata Bukittinggi seharian penuh. Karena, angkutan umum (L300) dari Bukittinggi menuju Padang terakhir pukul 6 sore. Atau kalian bisa mix kendaraan konvesional dengan online. Kebetulan disana sudah banyak kendaraan online.

Mari berkelana, bahagia!

2 comments

  1. Ah kangen Bukittinggi. Jejakku sudah tertinggal di tempat-tempat yang disebutkan di atas. Mungkin saat ini ia memanggil-manggil makanya dada jadi nyes membaca artikel ini 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *