“Mba, nanti makan siangnya kita makan Soto Lamongan aja ya, Soto Cak Har. Tapi kita ke cabangnya aja ya, biar ga terlalu ramai” ujar Ibu Kos sepupu saya siang itu.
“Oh iya boleh” jawab saya antusias.
Siang itu mobil kami terparkir agak jauh dari Warung Cabang Soto Cak Har. Jam makan siang membuat parkiran didepan warung padat tanpa celah.
“Wih rame banget nih. Kayaknya enak.” pikir saya kala itu.
Soto Lamongan Cak Har ini terletak di sekitar kampun ITS, Surabaya, pusatnya sih di Jalan Ir.H. Soekarno atau MERR. Nah kalau saya nyoba di warung cabangnya.
“Mas Sotonya 5 porsi. Minta Balungannya ya Mas” pesan Ibu Kos.
Tak lama soto dan balungan tersedia dimeja kami. Wah, fast respons banget nih.
Soto Lamongan tersaji dalam mangkuk cukup besar berisi kuah kuning yang menggoda, irisan daging ayam, telur, bihun, nasi, serta taburan daun seledri diatasnya cukup menggugah selera. Dimeja tersedia satu toples bubuk koya serta jeruk nipis serta kecap dan sambal. Kita bebas menambahkan koya, dan ini menyenangkan.
“Nah, ini Balungannya Mba” Ibu kos menunjuk pada satu mangkuk tulang-tulang ayam dengan sisa-sisa daging yang melekat dibeberapa bagian tulang.
“Saya suka mba kreket-kreket gini”
“Hah, kreket?”
“Iya karena bunyi tulangnya kan kreket-kreket”
Saya mencoba balungan itu dan rasanya aduhai sedap. Karena gurih-gurih kaldu dari tulang dan bumbu yang meresap maksimal didaging-daging yang masih melekat. Saya ketagihan, hingga memesan Balungan berikutnya.
Pengalaman merasakan kuliner Surabya yang nikmat di Kota Pahlawan. Informasi terkini sih harga Soto Lamongan Cak Har sekitar 18 ribu/porsi dan Soto ini tetap melegenda dan laris manis sampai detik ini.
Pengen balik lagi ke Surabaya, cuma buat Soto Lamongan Cak Har dan Sate Klopo.
Baca Juga: Sate Klopo, Kuliner Surabaya yang wajib dicoba
Mari berkelana, bahagia!
2 comments
Muantebb kayanya ya, Pengennnnn ….
cath kidston mapemall
Manteb pake banget, apalagi tambahin koya ga pakemikir.. haha