Tak terasa, tinggal menghitung jam, tahun 2016 akan segera berlalu dan 2017 akan segera bergulir menyapa dengan banyak rencana bukan? terutama rencana jalan-jalan bagi kalian yang ga bisa sembuh dari virus jalan-jalan.
Saya ingat dipenghujung tahun 2015, saya pernah menulis satu harapan dari deretan-deretan harapan yang ingin saya wujudkan di 2016. Salah satunya, bisa mengunjungi dua belas tempat baru. Ya, dua belas tempat, baik itu di kota dimana saya berada, atau di kota-kota lainnya.
Yah, saya pikir, saya akan mengunjungi tempat-tempat yang berlokasi tak jauh dari Bogor saja. Toh di sini banyak tempat asik yang belum pernah dikunjungi. Lagian tabungan sudah habis pula. Tapi nasib berkata lain, jadilah saya bisa berkunjung ke beberapa tempat ini, dan menciptakan moment traveling 2016 yang tak akan pernah saya lupakan.
1. Pantai Bugel
Perjalanan ke Pantai Bugel ditempuh dengan tidak mudah. Jalannya super jelek, tapi pengalaman dan pemandangan yang saya dapat tak tertandingi. Pantai Bugel mengajarkan saya satu hal:
“Hasil tidak mengkhianati usaha. Meskipun jalan itu lurus, belum tentu ia mulus. Tapi yakin saja akan ada kejutan ketika sampai ketujuan.”
Baca Selengkapnya: Dikocok jalanan menuju Pantai Bugel
2. Pulau Oar
Yeay, akhirnya ke Pulau Oar. Setelah akhirnya berhasil berkonspirasi dengan adik-adik saya untuk merayu mamah untuk menyeberang ke sana. Awalnya dia ga mau karena takut liat kapalnya yang mini.
Pantai Oar ini asik, karena memiliki pasir putih. Saya tak menyangka ternyata Banten punya pantai seindah ini.
Baca Selengkapnya: Panorama Pulau Oar yang Memukau
“Jika ingin belajar tentang orang lain, belajarlah mengenal dirimu terlebih dahulu.”
Saya mau kenalan sama Banten ah setelah ini, khususnya kota kelahiran. 🙂
3. Ranu Kumbolo
Saya bingung harus bilang apa saat pada akhirnya saya bisa menginjakan kaki ditempat ini. Tempat impian saya sejak dulu, sejak pendakian belum marak seperti saat ini. Bisa sampai ke sini itu Anugerah.
Baca Selengkapnya: Ranu Kumbolo: Seperti mimpi yang terbayar lunas
“Ternyata benar, mimpi itu tidak pernah hilang, ia hanya tertidur sejenak, dan meminta bangun disaat yang tepat. Jika tak terwujud sekarang, mungkin besok. Yakin dan berusaha saja.”
4. Yad Kasada Bromo
Bisa menyaksikan Yad Kasada adalah salah satu hal yang membahagiakan bagi saya. Meskipun harus dengan perasaan cemas akan kondisi Gunung Bromo yang kala itu sedang berstatus SIAGA. Saya begitu penasaran dengan upacara ini, tentang Tengger sang penganut ritual ini.
Saya juga beruntung kala itu, salah satu teman mendadak memutuskan bergabung, ditambah satu kenalan asal Balikpapan yang saya temui di Terminal Probolinggo, juga memutuskan bergabung. Jadi ga sendirian deh. 🙂
Ternyata keberuntungan tidak hanya berakhir di sana. Menanam Bunga Keabadian “Edelweiss” adalah ujungnya.
Baca Selengkapnya: Edelweiss: Mengabadikan keabadian
“Ketika membiarkan orang lain masuk dihidupmu, bersiaplah untuk setiap kejutan yang akan menyapamu.”
5. Palembang
“Sebelum ke Jambi, aku ke Palembang dulu lah Fi. Biar sekali jalan ongkosnya. Cuma nambah dikit kalau aku pilih langsung?” ujar saya pada Fia.
“Hemph, berapa kak? ” tanya Fia
“Kurang lebih 500K?. Aku pengen banget ke Palembang dari dulu, mungkin sekalian sekarang waktunya.”
Perjalanan modal nekat ini disponsori rasa penasaran akan Pulau Kamaro dan Jembatan Ampera. Sebagai Pejalan modal nekat, akhirnya pesawat mendarat juga di Palembang.
Baca Selengkapnya: 7 Tempat Wisata Di Kota Palembang
“Ga kaya tapi pengen kemana-mana memang butuh usaha yang keras. Salah satunya, harus mau pakai transport apa saja, tidur dimana saja, dan makan apa saja. Hajar!”
6. Jambi
Wow, akhirnya sampai di Jambi, provinsi yang identik dengan simbol “Duo Angsa”. Ngapain di Jambi? menggenapkan 13 provinsi buat diinjek nih kaki, numpang makan nasi lemak, pempek, sama Mie Celor aja sih. Sama minum air Jambi, biar bissa balik lagi kesana dan berkunjung ke Suku Anak Dalam. 🙂 Faktanya adalah: Undangan nikahan teman. Perjalanan memenuhi janji 😛
Yah, sekalian terbang, kita hinggap sana-sini lah ya.
Baca Selengkapnya: Mie Celor, Tempat Kaki Lima Rasa Bintang Lima
“Sekali lagi, jangan liat sesuatu dari luarnya. Kenalan aja dulu, usaha kemudian. Mie celor ini aja enak meski dijajakan dipinggir jalan dengan warung seadanya.” Ga nyambung? sambungin aja lah ya.” 😛
7. Bumi Perkemahan Mandalawangi
Ini satu lagi perjalanan pengobat hati. Perjalanan untuk berbagi keceriaan bersama adik-adik sekolah dasar. Charity Trip pertama bagi saya, dan mungkin sebagai permulaan yang baik untuk charity trip-charity trip berikutnya.
Saat itu, saya diingatkan oleh ucapan seorang gadis kecil bahwa “Berjuang adalah keharusan.”
Baca Selengkapnya: Pengalaman Pertama Charity Trip di Bumi Perkemahan Mandalawangi, Cibodas
8. Museum Perjoangan dan Vihara Dhanagun, Bogor
Perjalanan penutup tahun 2016 kali ini saya dedikasikan untuk Kota Bogor yang terus bebenah diri. Ceritanya sih ingin mengenal tempat-tempat yang ada di kota tempat saya menimba ilmu ini. Siapa tahu akhir tahun depan sadah pindah kota.
Baca Selengkapnya: Sehari Menjadi Turis Lokal di Kota Bogor (Bagian 1): Museum Perjuangan
Saya dan beberapa kawan memutuskan untuk berjalan kaki mulai dari mengunjungi Museum Perjoangan hingga Vihara Dhanagun, Bogor. Kami sedang ingin mencoba pedestrian baru di kota ini.
“Bukan seberapa dekat atau seberapa jauh, namun seberapa rela kita meluangkan waktu.”
Saya rela, jika itu perlu, tak terhitung jarak. 🙂
Baca Selengkapnya: Sehari Menjadi Turis Lokal di Kota Bogor (Bagian 3): Vihara Dhanagun
Nah, itu “The Best Traveling Moment 2016” saya. Kenapa semuanya menjadi yang terbaik, karena semuanya memberikan kesan dan pelajaran tersendiri dihidup saya.
“Karena perjalanan yang terbaik adalah perjalanan yang mengubah sudut pandangmu menjadi lebih lebar, wawasanmu yang semakin meluas, dan hatimu yang semakin membumi.”
Tahun 2017 mau kemana? punya rencana apa? Hemph, nampaknya Traveling ke Gedung Graha Widya Wisuda dan bersalaman dengan Rektor akan sangat menyenangkan. 🙂
“Berjuanglah hingga detik terakhir untuk impianmu.”
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Postingan Bersama – The Best Traveling Moment 2016″ oleh Indonesia Corners
Mari Berkelana, Bahagia!
10 comments
Rano kumbolo termasuk yang keren, kapan yah bisa naik gunung kayak gini 😀
Tahun ini.. hehe 🙂
Baca postingan ini saya jadi terinspirasi utk buat kalaeidoskop perjalanan &impian selama 2016 ^_^
Bikin mba, bikin.. buat kenang2an dan pemicu mimpi di 2017. hehe
wahhh,, ranu kumbolo. Pengen kesana juga,,
keren kali mbak, udah 13 provinsi yak,,
Kesananya nyari di bukan hari libur mas, biar ga rame..
Baru 13, masih banyak yg belum… aaakkk
Ranu kumboloooo…. ah mupeng 🙁
Seru tripnya kak, slm kenal ya 🙂
Salam kenal mas aji.. Ranu Kumbolo memang Juara.
Yaampun aku suka banget sama quotesnya yang soal mimpi.
“Ternyata benar, mimpi itu tidak pernah hilang, ia hanya tertidur sejenak, dan meminta bangun disaat yang tepat. Jika tak terwujud sekarang, mungkin besok. Yakin dan berusaha saja.”
Wahh keren keren ya destinasi nya kamu di tahun 2016. Saya paling mupeng sama Ranu Kumbolo. belum pernah kesanaaaa haahahaa
Paling nanti pengen kesana, tapi ga sampe muncak
Haha, terima kasih. Saya juga ga nyangka bisa nulis kalimat itu. Kesambet apa kali.:)
Iya banyak tempat tak terduga yang bisa dikunjungi di tahun 2016. Salah satunya, Ranu Kumbolo.
Semoga mba segera bisa kesana.
Salam kenal mba Leli.