Surabaya, saya mendadak rindu dengan Ibu Kota Jawa Timur ini. Kali pertama Ke Surabaya, saya menggunakan kereta api dari Stasiun Jakarta Kota ke Stasiun Pasar Turi. Saking masih horornya melakukan perjalanan perdana ini, saya sampai bawa peta jalur kereta. Ah, ternyata saya pernah separno itu. Takut nyasar, takut ada orang jahat! Padahal yang jahat bisa saja ada didekat kita dalam rupa sebagai kawan kan?
Jika mengenang masa-masa awal belajar untuk bisa keluar dari zona nyaman, rasanya campur aduk. Lucu, senang, dan heran, ga nyangka saya bisa. Jadi ingin mengulang masa-masa itu. Apa kita balik ke Surabaya buat napak tilas ke tempat-tempat yang dulu pernah dikunjungi? Masih sama atau tidak? Jauh lebih baik atau sama saja? Hemph, coba kita cek jadwal dan harga tiketnya. Berapa harga tiket kereta Jakarta Surabaya sekarang ya?
Sebenarnya apa sih yang membuat saya kangen Surabaya?
Kuliner
Jawabannya adalah Sate Klopo dan Soto Cak Har. Soalnya ga bisa dibeli ditempat lain plus rasanya itu autentik. Jadi mau ga mau harus balik ke Surabaya. Selain itu juga ingin jajan camilan Khas Surabaya di Pasar Genteng. Oh ya, pecel Jawa Timur yang pedasnya mantap pun saya kangen juga.
Jembatan Suramadu
Kali pertama saya ke sana, saya berkesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat yang cukup iconic salah satunya Jembatan Suramadu. Saya ingin kembali lagi ke sana, untuk mengambil gambar rupanya diberbagai waktu dan sudut dengan aktifitas manusia di sekitarnya. Kemudian, menyeberang ke Madura dan mengeksplorasi pulau ini. Masih penasaran dengan beberapa upacara adat yang ada di sana! ๐
Bangunan Tua
Memang, setiap kota di Indonesia yang pernah diduduki penjajah pasti ada bangunan-bangunan tua bergaya Eropa. Bangunan yang masih berdiri megah dan terawat selain indah dipandang juga bercerita banyak tentang masa lalu. Berjalan kaki menyusuri satu bangunan ke bangunan lain sambil mengarahkan lensa kamera, salah satu yang saya suka. Apalagi di Kota Pahlawan ini. Pasti rasanya lain kan?
Museum-Museum
Memiliki julukan Kota Pahlawan, Surabaya tentunya punya banyak museum. Dari banyak museum saya hanya baru mengunjungi dua diantaranya, yaitu Museum 10 Nopember dan House of Sampoerna. Sedikit ya?
Saya ingin kembali ke Museum 10 Nopember, karena dulu tak punya cukup waktu untuk menikmati setiap informasi didalamnya. Sampai saat ini saya selalu teringat monumen pahlawan yang berbentuk lingga di halaman museum. Sebuah patung yang dibagian dalam musem yang atasnya bertuliskan “Merdeka atau Mati”. Serta makam pahlawan tak dikenal yang bentuknya piramida-piramida. Apalagi kemarin saat Surabaya menjadi tempat diluncurkannya Film Bumi Manusia. Tempat ini juga turut diliput. ๐
Nah, kalau balik ke House of Sampoerna, tujuannya bukan masuk museumnya, tapi ingin naik bus wisata keliling Surabaya. ๐
Keliling Kota
Untuk berkeliling kota dengan Bus Wisata Surabaya Heritage Track, kamu harus datang ke House of Sampoerna diwaktu yang tepat. Karena bus ini tidak beroprasi dihari-hari tertentu atau dijam-jam tertentu. Jika berkesempatan untuk berkeliling kota dengan Bus ini, kita akan diajak mengunjungi beberapa tempat bersejarah seperti Balai Pemuda, Balai Kota, dan Ex De Javasche Bank.
Bagi saya, Surabaya menyenangkan dengan sejuta sejarah yang tersebar disetiap sudut kotanya. Lebih dari tiga kali saya berkunjung ke kota ini, tapi masih ingin lagi. Untuk saya yang ingin mulai bisa melek sejarah, tempat ini cocok sebagai permulaan. Mari kembali ke Surabaya, Let’s Go!
Mari berkelana, bahagia!